Museum sejarah Jakarta atau yang biasa kita kenal museum fatahillah merupakan salah satu museum yang paling terkenal di kawasan kota tua jakarta. Bangunan ini berdiri sejak tahun 1710.
Saat itu, museum ini berfungsi sebagai balaikota. Namun, pada tahun 1974, bangunan ini diresmikan menjadi museum oleh Bapak Ali sadikin. Yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur Kota jakarta.
Museum fatahillah berisi catatan sejarah berdirinya kota jakarta, replika benda temuan arkeologi serta perabotan mebel dari jaman penjajahan Belanda.
Ketika itu, aku berkunjung dengan kedua anakku menggunakan KRL dari bogor dan turun di stasiun jakarta kota. Dari stasiun tinggal lurus jalan kaki aja sekitar 15-20 menit untuk sampai di museum ini.
Contents
Kenapa harus berkunjung museum ini?
Aku tertarik mengajak anak-anak berkunjung karena lokasinya menarik untuk dijadikan wisata edukasi. Biarpun anak-anakku belum paham sejarah tapi buat mereka berkunjung ke tempat baru selalu menjadi hal yang menyenangkan.
Museum ini terdiri dari 3 lantai, yang masing-masing lantai memiliki pesonanya tersendiri. Ada yang berisi perabotan rumah dari orang-orang Belanda pada masa penjajahan hingga prasasti jaman kerajaan tarumanegara dan kerajaan padjajaran.
Lalu, dibagian bawah gedung terdapat penjara bawah tanah tempat pahlawan atau rakyat di tahan. Di lokasi ini, pengunjung bisa masuk dan melihat sendiri kondisi ruangan yang sangat memprihatinkan ini.
Ruang penjara bawah tanah ini ukurannya sangat kecil dan sempit, mungkin sekitar 3 x 4 meter dengan tinggi ruangan kurang dari 1 meter. Jadi tawanan yang dimasukkan ke dalam penjara ini akan sangat dibatasi ruang geraknya karena ruangan ini bisa diisi hingga sekitar 30 orang kurang lebih.
Selain itu, di sekitar bangunan juga ada beberapa meriam yang masih berdiri. Entah itu semuanya replika atau masih ada yang asli dari jaman belanda.
Kalo kamu mau berkunjung usahakan memakai jasa pemandu wisata supaya kamu bisa juga bisa mengetahui seperti apa cerita di balik bangunan ini jadi nggak cuma menikmati interior – eksteriornya aja.
Harga tiket masuk
Untuk harga tiket masuk dewasa dipatok 5 ribu dan anak-anak 2 ribu rupiah dan untuk biaya pemandu wisata aku lupa. Sepertinya nggak dipatok tapi lebih jelasnya bisa ditanyakan ketika kamu berkunjung ya.
Jam operasional
Museum ini buka setiap hari kecuali hari senin.
Selasa, rabu, kamis jam 09.00 – 15.00
Jumat jam 09.00 – 13.30
Sabtu jam 09.00 – 13.00
Kamu juga harus tau!
Pintu masuk ke area museum ini ada di sisi kiri museum. Jadi kalo kamu dari arah stasiun jakarta kota, setelah menyebrang jalan raya, kamu harus melewati alun-alun depan museum. Selanjutnya kamu tinggal menyusuri jalan di antara para penjual jasa seni (yang aku maksud ini jalanan yang banyak orang jual lukisan atau jasa ramal garis tangan).
Kalo kamu lapar, di halaman belakang museum ada kantin dan toko suvenir juga. Harga makanan di kantinnya standar harga kaki lima kok jadi aman kalo kamu mau makan berat di sini.
Gimana? Tertarik kah buat berkunjung ke dalam museum ini?